Skip to main content

follow us

47 contoh Majas Anakronisme dalam kalimat bisa untuk puisi
Pengertian Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional.
Majas dikelompokkan menjadi 4 : Perbandingan, Pertautan, Pertentangan, Perulangan. Dan di setiap kelompok dibagi lagi menjadi macam2nya.

Pengertian kelompok majas :
1. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu dengan menggunakan ungkapan yang bertentangan dengan makna yang sebenarnya. Berikut ini adalah macam-macam majas pertentangan dan contohnya:

Majas Paradoks: Majas paradoks adalah ungkapan pernyataan tentang dua hal yang sepertinya bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Contohnya: Adakalanya teman akrab adalah musuh sejati.

Majas Oksimoron:  Majas oksimoron adalah majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contohnya: cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis.

Majas Antitesis: Majas antitesis adalah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan. Contohnya: Kaya atau miskin yang penting aku mencintainya.

Majas Kontradiksi Interminus: Majas kontradiksi interminus adalah majas yang berisi pernyataan yang sifatnya menyangkal hal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Contohnya: Semua benda terselamatkan, kecuali boneka kesayangan Fitri yang hanyut terbawa banjir.

Majas Anakronisme: Majas Anakronisme adalah majas yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktu. Contohnya: Para Pandawa lupa menyalakan GPS ketika tersesat di hutan Wanamarta.

2. Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang menggunakan kata-kata kiasan untuk menyatakan penegasan dengan maksud meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Berikut ini adalah macam-macam majas penegasan dan contohnya:

Majas Apofasis: Majas Apofasis adalah majas yang menegaskan sesuatu dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan. Contohnya: Terima kasih atas kebaikanmu selama ini. Tetapi maaf, penipuan yang kamu lakukan membuatku tidak percaya lagi padamu.

Majas Pleonasme: Majas Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang telah jelas sehingga keterangan tersebut sebenarnya tidak diperlukan. Contohnya: masih kudengar suara itu menggeletak pada meja yang berdebu.

Majas Repetisi: Majas Repetisi adalah majas yang berisi perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama pada suatu kalimat yang dianggap penting untuk memberikan penekanan. Contohnya: dari balik puing itu, dari balik gosong nyeri dari balik abu dan tulang-tulan ini cepat temukan kata.

Majas Pararima: Majas Pararima adalah majas yang mengulang konsonan di awal dan akhir kata atau bagian kata yang berlainan. Contohnya: Dari balik bilik, dadaku bergetar getir.

Majas Aliterasi: Majas Aliterasi adalah majas yang mengulang bunyi konsonan pada awal kata secara berurutan. Contohnya: Cicak itu, cintaku, berbicara tentang kita, yaitu nonsens.

Majas Paralelisme: Majas paralelisme adalah majas perulangan yang disusun dalam baris yang berbeda. Contohnya: Hati ini biru, Hati ini lagu, Hati ini debu.

Majas Tautologi: Majas Tautologi adalah majas yang terdiri dari pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya. Contohnya: Mengapa Anda cemas dan gelisah begitu?

Majas Sigmatisme: Majas Sigmatisme adalah  yang mengulang bunyi konsonan "s". Contohnya: Sampai suatu saat kita terpaksa merapat.

Majas Antanaklasis: Majas Antanaklasis adalah majas yang cara pengungkapannya dengan mengulang kata yang sama, namun maknanya berlainan. Contohnya: Tanggal-tanggal yang tanggal itu kini tinggal berapa?

Majas Klimaks: Majas klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang makin lama, makin memuncak pengertiannya. Contohnya: Psikologi perkembangan mempelajari usia prenatal, batita, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut.

Majas Anti Klimaks: Majas Anti Klimaks adalah majas yang berisi pernyataan tentang beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama bertambah lemah pengertiannya. Contohnya: Jangan seribu atau seratus, serupiah pun aku tak punya.

Majas Inversi: Majas inversi adalah majas yang di dalamnya terdapat pengubahan susunan kalimat. Contohnya: Paman saya wartawan, wartawan paman saya.

Majas Retoris: Majas Retoris adalah majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui. Contohnya: Siapakah yang tidak ingin hidup?

Majas Elipsis: Majas Elipsis adalah majas yang menghilangkan suatu unsur kalimat. Contohnya: Kami ke rumah Kakek (predikat "pergi" dihilangkan).

Majas Koreksio: Majas Koreksio adalah majas yang digunakan untuk menarik perhatian dengan menarik pernyataan sebelumnya kemudian membetulkan dengan pernyataan berikutnya. Contohnya: Sebenarnya sudah dua kali, ah bukan, sudah tiga kali hal itu saya usulkan.

Majas Polisindeton: Majas Polisindeton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kon-jungtor pada setiap bagian yang dipentingkan. Contohnya: Ia benar-benar lupa dengan rumah dan ladangnya, istri dan anaknya, hak dan kewajibannya.

Majas Asindeton: Majas Asindeton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan konjugtor. Contohnya: Presiden berjalan diiringi oleh para menteri, pejabat, alim ulama, tokoh masyarakat.

Majas Interupsi: Majas Interupsi adalah majas yang menyisipkan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat. Contohnya: Salah seorang mahasiswanya, yang saat itu diberi tugas menulis cerita pendek, menulis tentang seorang laki-laki yang tidak bisa melupakan cerita cinta pertamanya dan rela menunggu selama 51 tahun, 9 bulan, dan 4 hari untuk mendapatkannya lagi.

Majas Eksklamasio: Majas Eksklamasio adalah majas yang menggunakan kata seru untuk penegas. Contohnya: Wah, tidak kusangka, engkau dapat juga menjadi juara kelas.

Majas Enumerasio: Majas Enumerasio adalah adalah majas yang berisi ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan. Contohnya: Laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhembus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang harmonis. Itulah keindahan sejati.

Majas Preterito: Majas Preterito adalah majas yang berupa ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya. Contohnya: Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, tidak perlu kita sesali apa yang terjadi.

Majas Alonim: Majas Alonim adalah majas yang menggunakan varian dari nama untuk menegaskan. Contohnya: Mamat varian dari Ahmad.

Majas Kolokasi: Majas Kolokasi adalah majas yang berupa asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat. Contohnya: Susah memang berurusan dengan si kepala batu. ("Kepala Batu" asosiasi tetap "Kepala" dan "Batu").

Majas Silepsis: Majas Silepsis adalah majas berupa penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi lebih dari satu konstruksi sintaksis. Contohnya: Ia telah kehilangan topi dan semangatnya.

Majas Zeugma: Majas Zeugma adalah majas silepsis yang menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu. Contohnya: Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat.

3. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang berisi kata-kata berkias sebagai pernyataan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Berikut ini adalah macam-macam majas sindiran:

Majas Innuendo: Majas Innuendo adalah majas sindiran yang bersifat mengecilkan fakta yang sesungguhnya. Contohnya: Dia menjadi polisi yang sukses dan terhormat berkat uang sogokan ketika tes masuk.

Majas Satire: Majas Satire adalah majas yang mengungkapkan suatu hal dengan menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dan sebagainya. Contohnya: Kalau ada orang yang bermimpi memiliki mobil, tapi tidak pernah berusaha bagaimana mendapatkan mobil, itulah kamu: Siput yang ingin berlari seperti kinjang!

Majas Sinisme: Majas sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi kasar. Contohnya: Tak berkata pun aku sudah bosan mendengarkan ocehanmu.

Majas Sarkasme:  Majas sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan. Contohnya: Dasar buaya, seenaknya kau perlakukan aku. Dasar gajah, tak lihat kah kau aku berdiri di depanmu.

Majas Ironi: Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang. Contohnya: Indah benar rapormu dihiasi dengan warna merah.

4. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah adalah majas yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca. Berikut ini macam-macam majas perbandingan:

Majas Asosiasi: Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat. Contohnya: Wajahnya bagai pinang dibelah dua.

Majas Simbolik: Majas Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contohnya: Ia terkenal sebagai buaya darat.

Majas Eponim: Majas Eponim adalah majas perbandingan yang dipergunakan seseorang untuk menyebutkan suatu hal atau nama dengan menghubungkannya dengan sesuatu berdasarkan sifatnya. Contohnya: Anak tuan rumah yang kecantikannya khas Cleopatra itu juga mencintai saya.

Majas Perifrasa: Majas Perifrasa adalah majas yang mirip dengan pleonasme, yaitu mempergunakan kata lebih banyak dari yang diperlukan. Perbedaannya terletak dalam hal bahwa kata-kata yang berkelebihan itu sebenarnya dapat diganti dengan satu kata saja. Contohnya: Ia telah beristirahat dengan damai.

Majas Parabel: Majas Parabel adalah majas cerita yang berisi perumpamaan/kiasan yang bersifat mendidik. Contohnya: Dongeng"Si Malin Kundang".

Majas Fabel: Majas Fabel adalah majas yang berisi cerita singkat yang mengilustrasikan tumbuh-tumbuhan atau binatang-binatang yang berlaku sebagai manusia. Contohnya: Cerita Kancil dan Buaya.

Majas Disfemisme: Majas Disfemisme adalah majas yang sengaja menggunakan kata-kata yang mengandung makna lebih tajam untuk menimbulkan rasa simpati atau antipati bagi pendengarnya. Contohnya: Bolehkah saya meminta izin untuk kencing sebentar?.

Majas Eufimisme: Majas Eufemisme adalah majas dengan cara menggantikan kata-kata yang dipandang kurang pantas atau kasar dengan kata-kata yang dianggap lebih pantas atau halus. Contohnya: Oknum perwira polisi itu diberhentikan dengan tidak hormat dari kepolisian karena melakukan tindak korupsi.

Majas Totem pro parte: Majas totem pro parte adalah majas yang menyebutkan keseluruhan namun yang dimaksud sebagian. Contohnya: Kelas kami menjuarai pertandingan bola basket se-Jakarta

Majas Pars pro toto: Majas Pars pro toto adalah majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan. Contohnya: Akbar mempunyai lima ekor sapi.

Majas Depersonifikasi: Majas Depersonifikasi adalah cara pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia. Contohnya: Jika aku bunga, engkau kumbangnya.

Majas Personifikasi: Majas personifikasi adalah majas perbandingan yang melukiskan suatu benda mati seolah-olah hidup. Contohnya: Padi menunduk mengucapkan selamat pagi.

Majas Hiperbola: Majas hiperbola adalah ungkapan atau kiasan yang dibesar-besarkan atau dilebih-lebihkan dimaksudkan untuk memperoleh efek tertentu, bukan sebenarnya. Contohnya: Ayah memeras keringat untuk menghidupi keluarga.

Majas Litotes: Majas litotes adalah majas yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari pernyataan yang sebenarnya. Contohnya: Gubuk sederhana inilah hasil karya kami selama bertahun-tahun.

Majas Hipokorisme: Majas Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib antara pembicara dengan yang dibicarakan. Contohnya: Kehidupan itu kejam, Nduk. Sadis! Bahkan sampai di luar nalar manusia. Untung kamu tidak perlu melihat itu semua.

Majas Metominia: Metonimia adalah sejenis majas yang mempergunakan nama sesuatu barang untuk sesuatu yang lain yang berkaitan erat dengannya. Contohnya: Umar pergi ke Bogor memakai Honda.

Majas Aptronim: Majas Aptronim adalah majas dengan cara melekatkan nama khas pada seseorang berdasarkan pekerjaannya. Contohnya: Arjo kambing adalah tetangga yang sehari-harinya belantik kambing.

Majas Antonomasia: Majas Antonomasia adalah majas yang menggunakan nama diri, gelar resmi, atau jabatan untuk menggantikan nama diri. Contohnya: Menteri PU akan meresmikan jalan Lingkar Nagreg, Jawa Barat.

Majas Sinestesia: Majas Sinestesia adalah proses perubahan makna yang terjadi sebagai akibat pertukaran tanggapan antardua indera yang berbeda. Contohnya: Senyuman gadis itu manis sekali.

Majas Antropomorfisme: Majas Antropomorfisme yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. Contohnya: Lidah-lidah lonceng memukul sunyi.

Majas Metafora: Majas Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Contohnya: Raja Hutan telah siap untuk menerkam.

Majas Simile: Majas Simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda namun dianggap sama. Contohnya: Bagai pungguk yang merindukan bulan.

Majas Alusio: Majas Alusio adalah majas yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu hal/peristiwa atau suatu tokoh. Contohnya: Jika gempa terjadi, kami teringat bencana tsunami yang telah memorak-porandakan segalanya

Majas Alegori: Majas alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contohnya: Suami sebagai nahkoda, istri sebagai juru mudi.

KELOMPOK MAJAS PERTENTANGAN

1. CONTOH MAJAS PARADOKS

1. Meskipun dia pernah menikam di jeruji besi tapi hatinya sasngat baik.

2. Meskipun dia sudah di sakiti berulang kali oleh kekasihnya namun dia tetap mau memaafkannya.

3. Walaupun hari ini hujan tapi tetap banyak orang yang membeli es doger.

4. Meskipun mita sedang sakit tapi dia tetap semangat datang ke sekolah.

5. Sudah berulang kali amir salah mengerjakan soal matematika iru tapi dia tetap tidak menyerah.

6. Meskipun pemerintah telah membagikan blt untuk rakyat miskin tapi masih banyak rakyat indonesia yang tidak sanggup memenuhi kebutuhannya.

7. Wajahnya saja yang sangar tapi hatinya lembut bagai perempuan.

8. Kamar ini sangat banyak nyamuk meski sudah ku bakar obat nyamuk.

9. Meski hati nisa sedang sedih namun dia masih bisa tersenyum berkat sahabat yang menghiburnya.

10. Meski fandi sudah belajar keras tapi nilai ulangannya tetap saja jelek.

11. Meski sudah minum obat namun sakit kepala ibu tidak juga sembuh.

12. Boby sangat gendut meskipun dia sudah diet namun berat badan tidak kunjung turun.

13. Cintanya safitri sangat tulus meski dia tidak di cintai oleh suaminya.

14. Aku tidak bisa melupakan kekasihku meski aku sudah tidak ada hubungan dengannya lagi.

15. Farid masih saja lapa meskipun dia sudah makan sangat banyak.

16. Meskipun aku bawa payung ke sekolah tapi seragamku basah juga terkena cipratan.

17. Meskipun rokok itu berbahaya tapi masih banyak orang yang menghisapnya tanpa peduli kesehatan mereka.

18. Meskipun aku sedang di tempat keramaian tapi aku merasa sepi seperti di hutan belantara.

19. Warga sugai jati tetap bersikokoh tidak mengungsi meski banjir sedang melanda.

20. Meskipun dia berwajah tampan namun sikap dan perangainya berbanding terbalik dengan wajahnya.

21. Kematian akan datang kapan saja meskipun kita tidak siap.

2. Contoh majas Oksimoron
1. Demi keluarganya sang Ayah harus selalu tersenyum di atas kepedihannya sendiri.

2. Berdoalah pada Tuhan supaya kamu diberi kemudahan dalam semua kesulitan  yang sedang menimpamu.

3.Pasti akan ada jalan keluar dari semua masalah mu, jika kamu mau berusaha lebih keras lagi.

4.Tetaplah bersyukur kepada-Nya, baik saatsenang ataupun sedih.

5.Hal yang paling dibenci Andi adalah ketika ada orang yang tertawa di atas penderitaan orang lain.


3. contoh Majas Antitesis
1. Halal haram tak dihiraukan lagi, yang penting kenyang.

2. Mayor minor desa Seribu tidak terlihat. Mereka selalu kompak dan membaur.

3. Air mata selalu mengiringi suka duka manusia.

4. Timbul tenggelam namanya dalam dunia persilatan karena sakit yang menimpanya.

5. Moralitas pemuda dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kriminal suatu bangsa.

6. Salah satu yang dinilai dalam sebuah artikel adalah panjang pendeknya paragraf.

7. Jaman gembira, tua muda, miskin kaya selfi bersama.

8. Gradiasi sangat menentukan gelap terangnya sebuah lukisan.

9. Jatuh bangun pabrik mobil itu menghadapi pasar bebas.

10. Bercerminlah! Di sana akan terlihat jelas baik buruknya dirimu.

11. Maju mundur jadinya ketika aku takut melakukan dosa.

12. Sirkuit sentul basah kering membuat kang Rosi bingung ngerem atau ngegas.

13. Luas sempitnya ruangan dapat mempengaruhi banyak sedikitnya gema suara.

14. Jangan kau remehkan soal ujian benar salah! Lihatlah perintahnya.

15. Setiap bulan Joko memberikan laporan rugi laba perusahaan.

16. Jarang anak muda memikirkan efek positif negatifnya pergaulan.

17. Berat ringannya pahala manusia suatu waktu pasti akan ditimbang.

18. Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas DKI Jakarta menetapkan strategi genap ganjil.

19. Tak henti-hentinya ombak naik turun mengejar peselancar.

20. Panas dingin suhu polotik di Indonesia.

21. Jangan kau ragukan luar dalamnya gadis itu! Dia orang baik-baik.

22. Pada tanggal 14 Maret terjadi serah terima jabatan Bupati di kota Lama.

23. SAE 10W-40 itu menunjukkan kental encernya produk pelumas.

24. Lama tak jumpa aku jadi lupa ingat padamu kawan.

25. Jangan dibicarakan lagi! Cepat lambat kasusnya akan terungkap.

26. Pahlawan, kau serahkan hidup matimu untuk negeri tercinta ini.

27. Nyala padam bolam lampu itu karena gangguan PLN.

28. Ujian terakhir tinggal tanya jawab.

29. Janjimu langit bumi menjadi saksi.

30. Sejarah perjuangan bangsa menjadi pro kontra di masyarakat.

4. contoh Majas Kontradiksi Interminus
- Semua orang dilarang masuk ruangan ini, kecuali karyawan.
- Keluarga itu pergi ke Surabaya, kecuali si Bungsu yang masih kuliah.
- Semua harga BBM naik, kecuali Solar.

5. Contoh majas anakronisme adalah sebagai berikut.
- Galileo Galilei membawa Android saat menunjukkan hasil penemuannya.
- Tentara Majapahit itu bersiap menggunakan pesawat F-16.
Seperti yang kalian tahu Android maupun F-16 belum ada di di zaman Galileo Galilei dan Majapahit.

KELOMPOK MAJAS PENEGASAN
1. Majas Apofasis
Majas apofasis adalah majas yang seolah-olah menyangkal sesuatu, namun justru menegaskannya. Majas ini sering disebut juga sebagai majas preterisio. Contoh majas apofasis adalah sebagai berikut.
- Jujur saya enggan untuk menjelaskan dalam forum ini bahwa Anda sudah korupsi uang negara.
Seperti pada contoh apofasis di atas, seolah-olah hendak menyembunyikan sesuatu, namun justru hal itu menegaskannya.

2. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah pemberian keterangan tambahan untuk hal yang sudah jelas. Keterangan itu sebenarnya tidak dibutuhkan. Contoh majas pleonasme adalah sebagai berikut.
- Segera turun ke bawah bila kamu masih ingin mau memperoleh jatah makan turun ke bawah
- Seluruh pelajar mahasiswa yang lagi melakukan tawuran segera mundur ke belakang saat mengetahui kedatangan polisi
- Tiba-tiba kelas jadi sunyi senyap ketika mendengar suara langkah guru kemari.
- Dengan mata kepalaku sendiri aku melihat kejadian tersebut
- Ria begitu riang gembira saat mengetahui kekasihnya hadir untuk melamar dirinya.
- Hari ini Dewi melakukan kunjungan ke berbagai tempat wisata di Solo keraton kasunanan Kampung batik Pasar Klewer Masjid Agung Solo terdapat banyak lagi tempat yang lain.
- Nenek datang ke sini dari Desa membawa oleh-oleh beraneka ragam macam buah.

3. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah adanya pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan. Contoh majas repetisi sebagai berikut:
- Hanya dia satu-satunya orang yang aku tunggu satu-satunya yang kunanti satu-satunya yang hadir untuk menghiburku
- Cinta itu asyik cinta itu seru Cinta itu rumit namun cinta pula dapat memabukkan maka selalu berhati-hati apabila telah mengenal cinta
- Main game main game main game cuma itu saja yang kamu kerjakan setiap hari, sana keluar rumah cari angin supaya sehat
- Dia Dia Dan Dia melulu yang cuma ada pada pikiranku saat sekarang
- Ahmad terus latihan-latihan dan latihan supaya bisa memperoleh Piala menjadi atlet berprestasi
Seperti yang kalian lihat pada majas repetisi tersebut, ada beberapa pengulangan yang sebetulnya maknanya sama. Namun hal itu sengaja dilakukan untuk menegaskan hal yang ingin dikatakan.

4. Majas Pararima
Majas pararima adalah majas yang mengulang pada bagian konsonan awal dan akhir dalam sebuah kata atau pada bagian kata yang berlainan. Contoh majas pararima adalah sebagai berikut.
- Para demonstran kocar-kacir setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
- Bu guru bolak-balik mengambil buku karena tidak tahu jadwal.

5. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas dengan melakukan pengulangan konsonan di awal kata dengan berurutan. Jadi pada huruf pada awal kata itu, diulang pada kata berikutnya. Majas ini sering dipakai dalam karya puisi. Contoh majas aliterasi sebagai berikut:
- Lintasi laut lewati lembah
- Susah senang sehidup semati
Seperti yang kalian lihat, pada contoh majas aliterasi tersebut terdapat pengulangan konsonan secara berurutan.

6. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang sering dipakai dalam puisi. Pada majas ini terdapat penegasan dengan cara mengulang kata, frasa, atau klausa secara sejajar. Contoh majas paralelisme adalah sebagai berikut.
Sungguh aku merasakan
sungguh aku mendengar
sungguh aku melihat
sungguh aku mencintaimu
Sungguh aku merinduimu

7. Majas Tautologi
Majas tautologi merupakan majas yang mengulang beberapa kali sebuah kata pada kalimat. Terkadang digunakan kata yang bersinonim. Contoh majas tautologi adalah sebagai berikut.
- Tidak, tidak, tidak, sama sekali bukan itu yang aku inginkan. Aku ke sini hanya ingin silaturahmi.
- Tendangan pemain sepakbola itu begitu hebat, dahsyat dan luar biasa.
- Hancur lebur hatiku engkau putuskan segala jalinan Cinta Kita.
- Sungguh sepi malam ini sungguh sunyi pengharapan ini.
- Tetap menemanimu di dalam suka maupun di dalam duka waktu bahagia waktu Sedih saat tertawa saat kecewa.
- Kau memang kekar, kau memang kuat, kau memang kuasa.

8. Majas Sigmatisme
Majas sigmatisme adalah majas yang memakai bunyi “s” untuk diulang sehingga menghasilkan efek tertentu. Majas ini sering kali ditemukan pada sajak maupun puisi. Contoh majas sigmatisme adalah sebagai berikut.
Kutulis surat ini kala gerimis.
Kaumeringis saat aku menangis.

9. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis adalah majas yang mengulang kata namun maknanya menjadi berbeda. Adapun contoh majas antanaklasis adalah sebagai berikut.
Ayah membawa buah tangan berupa buah durian.

10. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal dengan berurutan berdasarkan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Contoh majas klimaks adalah sebagai berikut.
- Hari itu seluruh orang mulai dari bayi kanak-kanak remaja anak muda orang dewasa sampai orang tua turut serta turun ke jalan mengadakan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene nya adalah seorang Gubernur
- Mulai dari kepala desa camat bupati Walikota gubernur hingga presiden seharusnya kita pilih menurut kemampuannya
- Mulai dari rakyat kecil orang biasa polisi tentara tokoh masyarakat hingga para ulama menyampaikan pernyataan atas hal-hal yang diucapkan sang Gubernur tersebut
- Di warung tersebut barang yang harganya bermacam-macam mulai dari 10000 hingga yang harga 3 juta

11. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal secara berturut-turut sesuai dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. Jadi, majas ini adalah kebalikan dari majas klimaks. Contoh dari majas ini adalah:
- Segala peraturan sekolah ini mulai dari kepala sekolah para guru wali murid siswa dan para pembersih semuanya berkomitmen untuk mentaatinya.
- Harga beras itu dari yang phone kiloan setengah kiloan bahkan satu gram pun tersedia di toko tersebut.
- Acara itu didatangi oleh orang yang paling tua muda bahkan yang masih anak-anak dan balita.
- Tidak peduli dari yang paling kaya, kaya, sederhana, berkecukupan, miskin bahkan yang tidak punya apa-apa semuanya sama dihadapan Tuhan.
- Ukuran baju itu tersedia dari berbagai ukuran mulai dari XXL,  XL, L hingga yang paling kecil S.

12. Majas Inversi


Baca Juga:
5 Macam Majas Sindiran, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap
25 Macam Majas Penegasan, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap
23 Macam Majas Perbandingan, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap


Majas inversi adalah majas yang susunannya dibalik dengan menyebutkan predikat terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh subjeknya. Contoh majas inversi adalah sebagai berikut.
Dikejar oleh satpol PP, pedagang kaki lima itu lari tunggang langgang.
Seperti yang kalian lihat, terdapat penyebutan predikat terlebih dulu sebelum subjek pada majas inversi tersebut.

13. Majas Retoris
Majas retorik merupakan gaya bahasa yang berbentuk kalimat tanya namun sebenarnya tidak mesti harus dijawab. Fungsi majas ini adalah sebagai penegasan dan juga sindiran. Contoh majas retoris adalah sebagai berikut.
- Apakah ini yang disebut merdeka?
- Sabtu kemarin ketika kamu jatuh dari lantai 3 Apa itu terasa sakit
- Siapa yang berkata cita-cita kita dapat dicapai cuma lewat sekolah saja
- Betul begitu kamu tidak butuh uang ini meskipun kebutuhanmu masih kurang?

14. Majas Elipsis
Majas elipsis adalah majas dengan menghilangkan unsur kalimat tertentu. Misalnya seperti pada contoh berikut ini:
Saya ke rumah teman.
Pada contoh majas elipsis di atas terdapat penghilangan unsur predikat berupa kata “pergi”.

15. Majas Koreksio
Majas koreksio adalah majas yang menyebutkan sesuatu dan kemudian dikoreksi untuk menyatakan maksud sesusungguhnya. Contoh majas koreksio adalah sebagai berikut.
Silahkan jika saudara-saudara ingin pulang, eh maaf maksudnya silahkan untuk menginap.

16. Majas Polisindenton
Majas polisindenton adalah majas yang memanfaatkan penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau wacana. Contoh majas polisindenton adalah sebagai berikut.
Setelah bangun tidur, aku lalu mandi, setelah itu membantu ibu, dan kemudian berangkat sekolah.
Pada contoh majas polisindenton tersebut terlihat dipakainya kata hubung dalam kalimat yakni “setelah, lalu, dan”.

17. Majas Asindeton
Majas asindeton adalah kebalikan dari polisindenton. Artinya, pada majas ini tidak digunakan kata penghubung dalam sebuah kalimat maupun wacana. Contoh majas asindenton adalah sebagai berikut.
- veni, vidi, vici
- kakek, nenek, ayah, ibu

18. Majas Interupsi
Majas interupsi merupakan majas dengan memberikan sisipan keterangan tambahan pada unsur kalimat. Contoh majas interupsi adalah sebagai berikut.
- Pak Rahma, Ketua RT-ku, orangnya ramah dan suka menolong.
- Basoka, teman sekolahku, sedang sakit.
Nah seperti yang kalian lihat, ada sematan keterangan tambahan untuk menjelaskan subyek pada kalimat.

19. Majas Eksklamasio
Majas eksklamasio adalah majas yang memakai kata-kata seru. Contohnya seperti berikut ini:
- Wah hebat sekali!
- Luar biasa penampilannya!

20. Majas Enumerasio
Majas enumerasio yaitu majas yang menjelaskan secara detail per bagian sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami pendengar atau pembaca. Contoh penggunaan majas enumerasio ini sebagai berikut:
Banjir sedada, listrik mati, anak-anak menangis, kelaparan menunggu pertolongan.

21. Majas Preterito
Majas preterito adalah majas yang seolah-olah ingin menyembunyikan sesuatu untuk dirahasiakan. Contoh majas ini seperti:
Aku tak akan membuka kedoknya kalau dia adalah preman Tanah Abang.

22. Majas Alonim
Majas alonim adalah majas dengan menggunakan variasi nama tertentu. Penggunaan majas ini dengan maksud untuk menegaskan. Contoh dari majas alonim seperti:
- Prof, ada yang perlu saya tanyakan.
- Dok, dia sudah siuman.

23. Majas Kolokasi
Majas kolokasi adalah penggunaan asosiasi tetap antara sata kata dengan kata lain yang berdampingan dalam sebuah kalimat. Contoh dari majas kolokasi ini seperti:
Nasibku, harus berhubungan dengan si bebal itu.

24. Majas Silepsis
Majas silepsis adalah majas yang menggunakan satu kata yang memiliki lebih dari satu makna dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis. Contoh penggunaan majas silepsis ini misalnya:
Sirna sudah segala harkat dan harga diri orang itu.

25. Majas Zeugma
Majas zeugma yaitu majas yang memakai kata tidak logis dan tidak gramatis pada susunan konstruksi sintaksis kedua. Efeknya kemudian kalimat itu terasa ada kerancuan. Contoh majas zeugma ini sebagai berikut:
Perlu saya beritahu, nenek saya itu peramah dan juga pemarah.

KELOMPOK MAJAS sindiran
1. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang di dalamnya terdapat hal yang ironis. Ciri dari majas ironi ini adalah adanya hal yang seolah meninggikan, tapi setelah itu menjatuhkan orang tersebut. Contoh dari majas ironi adalah sebagai berikut.
- Bau tubuhmu wangi banget hingga sampai Aku tidak kuat untuk menahan baunya.
- Wah, tulisan kamu kok sangat bagus sekali sampai-sampai tidak ada satu orang pun yang dapat membacanya kecuali dia.
- Dia memang anak yang rajin dan disiplin sampai-sampai pekerjaan tugas dari para guru menggunung tidak tersentuh.
- Kamu memang benar-benar anak yang teladan, telat datang pulang duluan.
- Kamu Memang anak yang beruntung setiap hari kedua orang tuamu menghajar kamu.
- Kamu sungguh luar biasa, sungguh hebat pantas untuk diagungkan, kamu mampu menipu semua rakyat mu Dan menganggap kamu adalah dewa.
- Aduh, kau ini pintar sekali membuat kue ini, kue bantat dan asin
- Kita datang terlalu cepat. Semua tiket perjalanan ke Lampung sudah habis terjual.
- Bicaranya sopan sekali.  Apa dia tidak disekolahkan???
- Wah,,, aku terharu loh dengan suratmu ini. Sungguh aku tak menyangka kau akan menulis surat seindah ini. Saya sekali tulisannya tidak terbaca.
- Emm, jarak lima meter saja wangimu sudah tercium. Sudah berapa hari kau tidak mandi???

2. Majas Sarkasme
Majas sarkasame adalah gaya bahasa sindiran namun yang sifatnya kasar, langsung dan menohok. Berbeda dengan majas ironi yang kesannya halus namun dalam. Pada majas sarkasme sifatnya langsung to the point menyindir pada sasaran. Contoh majas sarkasme adalah sebagai berikut.
- Aku muak dan muntah melihat sikapmu, pergi sana!
- Dasar tolol Masa cuma pekerjaan gini saja kamu tidak becus!
- Kau benar-benar Suami kere sungguh aku menyesal pernah mengenalimu.
- Dasar pemalas!!! Bagaimana hidupmu akan berubah, kalau kau hanya bermain game saja. Pergi dan jangan kembali sebelum kau sukses.
- Setidaknya jika kau tak bisa membuat Ibumu bahagia, maka jangan kau buat ia bersedih. Dasar otak udang.
- Bisa -  bisanya kau ini meminta uang untuk membeli sepatu baru lagi. Minggu lalu kau baru saja membeli sepatu Nike terbaru. Sekarang kau mau beli lagi??? Apa kau ini buta ya, keluarga kita sedang sulit sekarang.
- Kau ini bisanya hanya meminta uang terus. Kau tidak tahu betapa sulitnya mencari uang??? Berhematlah, gunakan uang dengan sebaik-baiknya. Jangan boros, gunakan otakmu.
- Ah, kau ini badan saja yang besar tapi mental setipis kertas. Kau baru gagal sekali dan kau langsung menyerah. Kau tidak bisa diandalkan.
Pada gaya sarkasme ini tidak ada sama sekali sopan-santun. Semuanya diucapkan dengan kasar.

3. Majas Sinisme


Baca Juga:
5 Macam Majas Sindiran, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap
25 Macam Majas Penegasan, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap
23 Macam Majas Perbandingan, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap


Majas sinisme adalah jenis majas yang lebih halus dibandingkan dengan majas sarkasme. Gampangannya apabila majas sarkasme langsung frontal dan kasar sedangkan majas sinisme ini adalah suatu sindiran yang sangat halus atau tidak langsung implisit. Contoh majas sinisme adalah sebagai berikut.
- Sangat tidak layak kata-kata tersebut Lontar dari mulut orang yang terpelajar semacam kamu
- Lama-lama aku bisa jadi gila jika terus melihat kelakuanmu yang menjijikan itu
- Kan aku sudah kasih tahu jangan cuma cari sekedar dari kecantikan saja sekarang baru tahu kan kamu yang kamu pilih itu adalah transgender.
- Aku benar-benar senang memperoleh nilai 8 dari kerja keras sendiri dibandingkan kamu yang memperoleh nilai sempurna namun dengan cara curang
- Kamu ini tidak punya otak ya??? Berani sekali kau melakukan hal keji itu tanpa berpikir panjang
- Kau mau membunuh kami semua dengan tindakan tololmu itu???
- Semua orang disini membencimu karena perilaku kotormu terhadap rakyat
- Halah, barang KW saja bangga dipamerkan ke semua orang
- Bisa- bisanya kau bangga memamerkan harta hasil korupsi???

4. Majas Satire
Majas satire yaitu majas dengan maksud untuk mengecam atau menertawakan ide seseorang. Pada majas ini kerap digunakan kombinasi antara ironi, sarkasme, atau parodi. Contoh dari gaya satire ini seperti pada kalimat:
- Matamu buta atau picek? Jalan kok gak lihat.
- Ya ampun, kerjaan gampang begitu aja kamu nggak bisa kerjain.
- Kau ini sudah mati rasa ya?? Sayur asin begini kau bilang kurang garam
- Ya ampun!!! Masa mindahin barang sekecil ini kau harus teriak-teriak meminta tolong. Ah kau ini, besar badan saja.
- Matamu buta ya??? Barang sebesar ini kau tidak dapat melihatnya. Ah yang benar saja, mungkin kau harus memakai kacamata atau kaca pembesar
- Apa kau tidak memiliki baju yang lain? Tiap kali kita pergi kau mengenakan kostum yang sama
- Kau ini tidak punya perasaan ya. Tega sekali kau membiarkan orang tuamu bekerja keras sedangkan kau sendiri berfoya-foya menghabiskan uang mereka.

5. Majas Innuendo
Majas innuendo adalah majas yang bermaksud untuk mengecilkan keadaan yang sebenarnya. Misalnya contoh majas innuendo seperti berikut:
- Dikatain begitu saja kok nangis.
- Dia ranking satu karena sering menyontek.
- Please deh, jangan lebay!!! Itu Cuma seekor kecoa seperti melihat dementor saja kau ini
- Aku tidak heran ia berubah total sekarang. Ia berubah menjadi cantik itukan karena melakukan operasi plastik
- Jangan galau, wanita masih banyak di luaran sana yang mau menerimamu. Kau harus cepat move on, dunia tak akan berhenti berputar meski kau hidup tanpanya
- Hih kau ini, baru terserang flu saja sudah seperti akan mati
- Aku sangat heran denganmu, kau sudah dicampakkan pria tak tau terimakasih itu, tapi kau masih saja mengharapkannya. Apa kau sudah mati rasa?

KELOMPOK MAJAR PERBANDIANGAN
1. Majas Asosiasi (Perumpamaan)
Majas Asosiasi adalah majas yang membadingkan dua hal atau kondisi yang berbeda, namun dianggap sama karena adanya kemiripan sifat. Ciri-ciri dari gaya bahasa asosiasi adalah terdapat penggunaan kata-kata “laksana, bagai, bak, seumpama, bagaikan, seperti, ibarat dan lain sebagainya”. Contoh majas asosiasi adalah sebagai berikut.
- Semangatnya amat keras laksana batu
- Tangisan anak tersebut laksana radio tak berantena.
- Senyumnya kecut seumpama asam jawa.
- Matamu bak bintang kejora.
- Otaknya lancar seumpama air yang mengalir.
- Omongannya layaknya  tong kosong.
- Wajah anaknya ibarat pinang dipecah menjadi dua.
- Alangkah hebat larinya bagaikan busur  terlepas dari panah.
- Keras suaranya bagaikan suara gelegar petir.
- Kemana mana selalu berdua bagaikan sepasang merpati.
- Ketepatan dan kecepatan menghitung seumpama kalkulator.
- Ibarat mesin, dia  tidak {pernah } kelihatan Lelah.
- Rambutnya seumpana mayang yang diurai.

2. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan secara langsung dua hal dalam bentuk perbandingan analogis. Ciri-ciri dari majas metafora adalah tidak terdapat konjungsi (kata hubung) pada kalimat. Majas metafora sering dipergunakan pada karya sastra seperti syair,puisi, dan sejenisnya. Contoh majas metafora adalah sebagai berikut.
- Hati dia seputih salju.
- Jiwaku sebersih embun pagi.
- Polisi hari ini mengamankan para sampah masyarakat.
- Pertarungan raja hutan melawan harimau begitu seru sekali.
- Orang tua pastinya selalu menyayangi buah hatinya.
- Reni adalah anak yang kutu buku.
- Dewi malam menunjukkan cahayanya di Malam ini.
- Sandra adalah bunga desa yang menjadi wanita idaman di sana.
- Doni adalah anak emas yang bisa segalanya.
- Negara ini sudah terlalu banyak tikus berdasi, kita perlu membasminya.
- Sinta adalah bintang kelas yang selalu berada di rangking 1 berturut-berturut.
- Hari Ini si Angga membuat masalah lagi dengan para lintah darat.
- Tepat pada hari Ju’mat kemaren, pasar senen telah dilalap si jago merah.
- Menjelang hari lebaran, semua harga bahan pokok pada melambung tinggi semua.
- Wahai para generasi muda, janganlah jadikan pil setan ini sebagai temanmu, karena dia bisa menghancurkan masa depanmu.

3. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda yang tidak bernyawa seolah memiliki sifat seperti manusia. Ciri umum dari majas personifikasi adalah digunakan pada benda mati dan kemudian diberikan sifat kemanusiaan. Contoh majas personifikasi adalah sebagai berikut.
- Angin berlambai-lambai mengirim pesan sang Puteri.
- Pohon itu bersedih, sebab tahu dia akan di tebang.
- Ombak laut meloncat-loncat meraih langit biru.
- Matahari sedang gembira.
- Di hari ini langit mendung tidak ceria kayak pagi kemarin.
- Hatiku Menangis Lihat Kau bersamanya.
- Sinar Mentari memeluk mereka yang lagi bersedih.
- Baru beberapa meter, mobilnya sudah batuk-batuk.
- Saat malam datang, matahari pun beranjak tidur beristirahat.
- Pensil tersebut lagi berpikir keras mengerjakan PRku.
- Suara sirine ambulan mengaung-ngaung membangunkan orang-orang yang sedang tidur.
- Jeritan panjang Peluit sang wasit menandakan selesainya pertandingan.
- Semak belukar tersebut beramai-ramai berkumpul di halaman rumah kami.
- Pagar tembok  tersebut menghadang larinya si  pencuri.
- Hanya matahari sore yang menemaniku saat itu.
- Rembulan terasa senyum kepadaku malam itu.
- Laptop ini adalah saksi bisu perjalananku menuju keberhasilan.
- Tampak di langit yang biru layangan berlambai-lambai dengan bebas.
- Malam itu fikiranku mengajak obrolan tentang dia.

4. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang ingin mengungkapkan sesuatu dengan cara kiasan atau penggambaran. Ciri-ciri majas alegori biasanya kalimatnya cukup panjang dan terdapat beberapa kiasan namun membentuk suatu kesatuan yang jelas dan tersurat. Contoh majas alegori adalah sebagai berikut.
- Agama merupakan kompas dalam mengarungi samudera kehidupan yang penuh badai serta gelombang.
- Al Qur’an adalah rambu yang menjadi pedoman dan penerang untuk menunjuk jalan menuju Allah. Selama kita patuh dan mengikuti rambu dengan baik, maka insya Allah akan selamat sampai akhir.
- Perumpamaan berumah tangga itu bagaikan Sama halnya mengarungi samudra dengan bahtera. Dijumpai indahnya panorama yang sangat mempesona namun tidak jarang pula mengalami terpaan ombak dan badai guncangan Dahsyat terhadap kita
- Dunia ini ibarat sebuah tumbuhan hijau yang bisa menyihir mata para manusia yang melihatnya, begitu menarik menakjubkan dan indah namun lambat laun seiringnya waktu dia akan menjadi kuning kering kerontang dan akhirnya musnah
- Otak manusia itu seperti halnya mata pisau seiring waktu jika sering dipakai maka akan semakin tajam membuatnya semakin disegani manusia tapi apabila didiamkan begitu saja atau tergeletak maka seiringnya waktu di akan menjadi tumpul dan tidak lagi menyilaukan lagi.

5. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang menggunakan benda, hewan atau tumbuhan sebagai simbol untuk menjelaskan maksud tertentu. Ciri-ciri dari majas simbolik adalah adanya penggunaan kata benda, hewan atau tumbuhan serta maksud disampaikan secara tersirat. Contoh majas atau gaya bahasa simbolik adalah sebagai berikut.
- Dia akan dibawa ke meja hijau. (maksudnya = pengadilan)
- Pura pura meminta maaf sama halnya dengan bunglon yang mencari celah untuk kamuflase. (maksudnya = sering berubah pendirian)
- Dosenku adalah kamus berjalan. (maksudnya = menguasai banyak perbendaharaan kata)
- Terkait aksi demo 4 November 2016 Kemaren, pemerintah tidak mau dianggap sebagai kambing hitam. (maksudnya = biang masalah)
- Benar benar hebat tingkah kelakuan si hidung belang yang selalu lihai memelintir kata buat menipu. (maksudnya = orang jahat)
- Ingat mulutmu ialah harimaumu, jadi selalu jaga perkataan baikmu. (maksudnya = dapat menyerang balik)
- Perbuatan dan bicaranya mirip dengan iblis. (maksudnya = sangat buruk)

6. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang memakai ciri, merek, atau atribut tertentu untuk menggantikan pengucapan sebuah benda atau dengan kata lain terdapat pemakaian kata tertentu untuk menggantikan nama general dari benda tersebut. Contoh majas metonimia adalah sebagai berikut.
- Setiap malam kakek selalu minum Nescafe. (maksudnya kopi nescafe)
- Dia datang dengan naik Innova. (maksudnya mobil Toyota Innova)
- Karena haus, adik minum Aqua. (maksudnya air merek Aqua)
- Perjalanan ke Malang menuju Surabaya dengan naik Garuda akan terasa lebih cepat (maksudnya pesawat terbang Garuda)
- Saat sekarang ini banyak sekali pengguna Facebook dikalangan para remaja, bahkan orang tua pun tidak mau kalah (maksudnya Sosial Media)
- Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(maksudnya merek rokok Djarum)

7. Majas Sinekdokhe
Majas sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan sebagaian untuk seluruh bagian atau sebaliknya seluruh untuk sebagian. Majas sinekdoke terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

 Majas Pars Pro Toto
Pars pro toto yaitu majas atau gaya bahasa yang menyebutkan sebagian dengan maksud untuk keseluruhan. Contohnya adalah sebagai berikut.
- Sejak minggu kemarin, ia tidak kelihatan batang hidungnya.
- Agar bisa masuk ke gedung bioskop tersebut, maka perkepala diwajibkan membayar Rp.30.000,00.
“batang hidung” dan “perkepala” tersebut dimaksudkan untuk menyebut person (orang) secara keseluruhan.

7 Majas Totem Pro Parte
Totem pro parte adalah majas yang menyebut seluruh objek, padahal faktanya hanya sebagian saja. Contoh majas totem pro parte adalah sebagai berikut.
- Dalam pertandingan Sepak bola yang diadakan tadi malam, Jerman akhirnya berhasil menjadi juara pada pertandingan akbar piala dunia.
- Malang akhirnya mampu menyabet juara cabang olahraga atletik di PON pada tahun ini.
Yang dimaksud dengan “Jerman” adalah kesebelasan Jerman sedangkan yang dimaksud dengan “Malang” adalah para atlet perwakilan kota Malang. Namun disebutkan keseluruhan yaitu Jerman dan Malang.

8. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan antar dua hal secara jelas atau eksplisit dan terdapat kata penghubung seperti ibarat, layaknya, umpamanya, bak, bagai dan contoh sebagainya. Sekilas apabila kita bandingkan dengan majas perumpamaan atau asosiasi agak sama, namun tetap ada perbedaan diantara keduanya. Contoh majas simile dalam kalimat adalah sebagai berikut.
- Senyumanmu begitu indah ibarat bunga bunga yang sedang mekar.
- Gadis itu sungguh cantik sekali bagai bidadari yang baru saja turun dari kahyangan.
- Laki-laki itu memiliki pendengaran yang benar benar tajam bagaikan pendengaran kelinci.
- Aku dan kamu ibarat air dan minyak, tidak akan bisa bersatu walaupun dicampur.
- Perkataan ibu benar-benar menyejukkan ibarat embun pada pagi hari.
- Mereka bagaikan kucing dan anjing yang tidak pernah bisa akur dan selalu bertengkar.
- Menghafal suatu hal dari semenjak kecil ibarat seperti mengukir tulisan di atas batu, yang akan ingat selamanya.

9.  Majas Alusio
Majas alusio adalah majas perbandingan yang memakai peribahasa atau kata kiasan yang sudah sering digunakan. Ciri dari majas alusio adalah penggunaan ungkapan yang tidak di selesaikan, sebab hal itu sudah umum diketahui. Contoh dari majas alusio adalah sebagai berikut.
- Kamu ini memang tua-tua keladi.
- Bandung sering disebut sebagai Paris van java.
Pada contoh pertama maksud dari tua-tua keladi adalah makin tua makin menjadi. Perkataan tersebut tidak perlu penjelasan karena sudah jamak diketahui oleh umum.

10.  Majas Antropomorfisme

Majas antropomorfisme adalah majas yang memakai kata yang terkait dengan manusia tapi dipakai pada benda lain. Contoh majas antropomorfisme adalah sebagai berikut.
- Mulut gua itu sangat sempit.
- Kancil itu pandai.

11. Majas Sinestesia
Majas Sinestesia adalah majas metafora yang mengungkapkan sesuatu yang terkait dengan panca indera manusia. Ciri majas sinestesia yang jelas adalah adanya penggunaan indera dalam kalimat tersebut. Contoh majas sinestesia ini adalah sebagai berikut.
- Suaranya merdu sekali.
- Rio Haryanto mencetak sejarah manis dengan mencatatkan diri sebagai pembalap di F1.
Pada contoh pertama adalah adanya penggunaaan kata “merdu” yang terkait dengan indera pendengaran. Sementara pada contoh kedua, terdapat kata “manis” yang terkait dengan indera perasa.

12. Majas Antonomasia
Majas antonomasia adalah majas yang menyebutkan sesuatu tidak secara langsung, melainkan dengan menggunakan sifat yang melekat pada obyek tersebut. Contoh majas antonomasia adalah sebagai berikut.
- Si Gempal
- Si Pandai
- Si Keriting
- Si Rajin

13. Majas Aptronim
Majas aptronim adalah majas yang melekatkan sifat atau pekerjaan pada bagian nama seseorang. Contoh majas aptronim adalah sebagai berikut.
- Budi Tukang Suntik.
- Tomang Pertanian.
Pada contoh pertama majas aptronim di atas karena Budi merupakan dokter, sering kemudian disebut sebagai Budi tukang suntik. Begitupun pada contoh kedua, karena Tomang bekerja di Dinas Pertanian, maka sering kemudian disebut sebagai Tomang Pertanian.

14. Majas Hipokorisme
Majas Hipokorisme adalah majas yang menggunakan nama panggilan tertentu yang menunjukkan dekatnya hubungan. Majas ini juga sering dipakai untuk memperlihatkan akrabnya hubungan. Contoh majas hipokorisme adalah sebagai berikut.
- Si Buyung suka main bola.
- Kambing Ronald sangat lucu, karena itu Ronald sangat suka dan merawatnya setiap hari.
Pada contoh pertama majas hipokorisme ini adanya sebutan Si Buyung, yang menunjukkan bahwa yang mengucapkan kata ini punya hubungan yang akrab dengan Buyung. Sementara pada contoh kedua hipokorisme itu ditunjukkan adanya keakraban hubungan antara Ronald dengan kambingnya yang lucu.

15. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang menurunkan kualitas sesuatu dengan maksud untuk merendahkan diri. Dengan begitu, ada fakta yang dikecil-kecilkan saat penggunaan majas ini. Contoh dari majas litotes adalah sebagai berikut.
- Kenapa kamu bertanya kepada orang dungu semacam saya ini?
- Berkunjunglah sebentar untuk melihat-lihat gubuk kecil kami  ini
- Makanlah seadanya, sebagai penghilang lapar
- Saya berada tempat tinggal di sebuah rumah yang Ala kadarnya beralaskan tanah dan beratapkan langit
- Ayahku akan membuat pesta kecil-kecilan sebagai memperingati kelahiran kakakku
- Tubuh tua ini tidak layak memperoleh penghargaan menjadi orang terkuat
- Kami hanya bisa bertahan hidup dari usaha kecil-kecilan yang dijalankan oleh satu keluarga
- Aku hanya lah seorang laki-laki kecil yang memiliki impian dan harapan besar
- Jika dia mempunyai harta yang begitu melimpah apalah dayaku yang sekedar memiliki cinta serta kasih sayang.

16. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah kebalikan dari majas litotes. Dengan begitu majas hiperbola ini bisa diartikan sebagai pengungkapan dengan maksud untuk melebihkan dari kenyataan yang sebenarnya. Sehingga kemudian terkesan berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh dari penggunaan majas hiperbola adalah sebagai berikut.
- Inilah berbagai daftar karya karya anak bangsa yang bisa mengguncang dunia.
- Langkah suara Deru prajurit melampaui kebisingan suara kereta api tersebut.
- Doni secepat kilat pulang ke rumah ketika mengetahui kabar ayahnya kembali dari negara Australia.
- Betapapun luasnya samudra akan ku selami demi menemukan keberadaan kamu.
- Di negara Dubai gedung gedung pada dibangun sampai meraih langit paling tinggi.
- Perasaanku iris-iris sembilu saat mendapati menjumpai Ibuku harus bekerja mati-matian untuk satu suap nasi supaya kami bisa tetap bertahan hidup.
- Akhirnya sesudah mati-matian berjuang berbagai soal matematika ini akhirnya tuntas juga.
- Ratusan bahkan milyaran tidak akan mampu me menggadaikan untuk menggantikan kebahagiaan sederhana ini.
- Rintihan hati ini terdengar sampai langit ketujuh.

17. Majas Depersonifikasi
Majas depersonifikasi adalah kebalikan dari majas personafikasi, yaitu mengungkapkan proses atau kegiatan manusia yang disifatkan kepada hewan atau benda non-manusia. Contoh dari majas depersonifikasi adalah sebagai berikut.
- Penonton sepakbola tampak menyemut di tribun.
- Orang itu berdiam diri dan mematung.
Pada contoh majas depersonifikasi yang pertama di atas, kumpulan penonton disebut menyemut. Nah, kata itulah yang membuat kalimat tersebut termasuk majas depersonifikasi. Begitupun dengan kalimat kedua yang terdapat kata “mematung” yang menyematkan sifat patung sebagai benda mati kepada kegiatan manusia.

18. Majas Eufimisme
Majas eufimisme adalah majas yang bermaksud untuk menghaluskan makna. Digunakan kata tertentu yang lebih halus dari kata lainnya yang terkesan lebih kasar. Contoh dari majas eufimisme adalah sebagai berikut.
- Dia adalah siswa tunarungu.
- Saya mohon izin untuk pergi ke belakang.
Pada contoh pertama, yang dimaksud “tunarungu” adalah siswa yang tidak bisa mendengar. Tidak digunakan kata “tuli” yang bermakna lebih kasar dan digantikan dengan “tunarungu”. Sementara pada contoh kedua, maksudnya adalah hendak buang hajat (kencing/BAB). Agar lebih halus, maka digunakan kata  “ke belakang”.

19. Majas Disfemisme
Majas disfemisme adalah majas yang menggunakan kata-kata kasar dengan sengaja. Majas disfemisme ini merupakan kebalikan dari eufemisme. Contoh dari majas disfemisme adalah sebagai berikut.
- Dia adalah siswa tuli.
- Saya minta izin untuk kencing.
- Apa kabar John? (saat bicara dengan ayahnya sendiri yang bernama John)
Ketiga contoh majas disfemisme di atas, secara jelas bagaimana kesan kasar yang muncul. Namun perkataan tersebut sengaja dilakukan supaya mendapat simpati atau sebaliknya mendapat antipati.

20. Majas Fabel
Majas fabel adalah majas yang menjelaskan perilaku hewan seolah-olah bisa bertindak seperti manusia. Ciri dari majas fabel ini adalah adanya hewan atau binatang dalam kalimat tersebut. Contoh majas fabel adalah sebagai berikut.
- Kucing itu sedang berdiskusi dengan kucing lainnya untuk menjebak tikus yang lewat.
- Semut itu sedang bergotong-royong untuk mengangkut makanan yang berserakan itu.
- Seperti kalian lihat, pada contoh majas fabel ini ada unsur hewan yang berperilaku seperti manusia. Pada kalimat di atas terdapat kata “kucing berdiskusi” dan “semut bergotong-royong”.

21. Majas Parabel
Majas parabel adalah majas yang dalam seluruh ceritanya terdapat nilai atau falasafah hidup yang mendalam. Contoh majas parabel adalah sebagai berikut.
- Kisah Mahabarata yang mengisahkan bahwa yang benar pasti akan selalu menang.
- Hikayat Bayan Budiman yang berisi kisah yang mengajarkan tentang teladan dan kebaikan.
- Hikayat Sri Rama yang berisi kisah yang mengajarkan tentang kesetiaan dan rasa saling percaya.

22. Majas Perifrasa
Majas perifrasa adalah majas yang mengungkapkan dengan ungkapan yang lebih panjang untuk menggantikan ungkapan yang lebih pendek. Ciri dari majas perifrasa ini sering berupa sebutan atau julukan sesuatu. Contoh majas perifrasa adalah sebagai berikut.
- Lisa bekerja di kota Pahlawan. (maksudnya Surabaya)
- Dia menempuh studi di negeri kincir angin. (yang dimaksud adalah Belanda)
Seperti yang kalian lihat pada kedua contoh majas perifrasa ini, ada penggantian ungkapan berupa kota pahlawan dan negeri kincir angin. Penggantian ungkapan itu untuk membuat gaya berbahasa yang lebih dinamis.

23. Majas Eponim
Majas eponim adalah majas dengan menggunakan nama sesuatu untuk dipinjam sifatnya terkait dnegan konteks kalimat yang diutarakan. Ciri dari amjas eponim ini adalah adanya nama tokoh atau karakter yang terkenal. Contoh majas eponim adalah sebagai berikut.
sumber : blogbahasa-indonesia.blogspot.com brinly wordpresss - Rakyat sedang menunggu kedatangan Robin Hood untuk menumpas ketidakadilan ini.
- Negeri ini butuh Gajah Mada agar bisa maju.
Pada kedua contoh majas eponim ini terlihat ada Robin Hood dan Gajah Mada, dua karakter yang sudah dikenal dan sifatnya terkait dengan kondisi yang sedang terjadi.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar